Valentino Rossi hanya finish di posisi keenam pada Grand Prix Ceko di sirkuit Brno. Posisi yang sama dengan grid start-nya. Tetapi dia merasa cukup puas karena kini mampu lebih dekat dengan barisan rider di depan.
“Dovizioso dan saya berada di ‘TV shot’ yang sama,” ujar Valentino dengan nada bercanda seperti dikutip oleh GPone.
Rossi melintasi garis finish sekitar 13 detik di belakang pemimpin race, Casey Stoner, dan sekitar lima detik dari Marco Simoncelli yang finish di podium terakhir.
“Kesenjangan bisa saja beberapa detik lebih kecil tetapi saya memutuskan untuk bermain aman di dua lap terakhir. Dalam kasus apapun, itu dunia yang sama sekali berbeda dengan kesenjangan 30 detik dari race sebelumnya,” lanjut The Doctor.
Kunci perbaikan Rossi adalah serangkaian penyesuaian kecil, sebagai lawan dari modifikasi besar.
“Hal ini memungkinkan kita untuk memotong 2 atau 3/10 dari waktu kita. Sekarang saya bisa membuat ban depan bekerja lebih baik. Saya bisa mengerem dan mendorong lebih keras saat masuk tikungan. Kami masih kehilangan sedikit grip di bagian belakang. Mungkin kita bisa membuat langkah berikutnya ke depan saat tes besok (hari ini, red), karena kami masih perlu lagi 2/10.”
Pada sesi test di Brno hari ini, Rossi rencananya akan kembali menguji coba GP11. Motor yang sudah ditinggalkannya sejak seri Assen lalu.
“Kami memiliki GP11 untuk diuji besok, tapi saya tidak berpikir kita akan menggunakannya begitu banyak. Mungkin hanya beberapa perbandingan pendek untuk menghilangkan semua keraguan.”
Dan akhirnya, ada pembicaraan tentang MotoGP Jepang. Jika sebelum race Rossi terkesan enggan mengungkapkan pendapatnya, usai balap ia sedikit lebih terbuka untuk menentang balapan di Motegi.
“Saya takut untuk balapan di Motegi, dan orang-orang yang bekerja dengan saya merasakan hal yang sama. Saya tidak berpikir itu ide yang baik untuk balapan hanya beberapa kilometer dari reaktor nuklir tanpa jaminan. Saya tidak menelepon studi ARPA untuk mempertanyakan, tetapi radiasi bukanlah masalah utama, reaktor itu berbahaya di seismic area berisiko tinggi. Saya pikir kita bisa balapan di track lain yang lebih jauh, seperti Suzuka.”
Sebelumnya, mantan rekan satu tim Rossi, Jorge Lorenzo, juga sempat menegaskan tidak menolak balapan di Jepang namun setidaknya bukan di Motegi.
“Dovizioso dan saya berada di ‘TV shot’ yang sama,” ujar Valentino dengan nada bercanda seperti dikutip oleh GPone.
Rossi melintasi garis finish sekitar 13 detik di belakang pemimpin race, Casey Stoner, dan sekitar lima detik dari Marco Simoncelli yang finish di podium terakhir.
“Kesenjangan bisa saja beberapa detik lebih kecil tetapi saya memutuskan untuk bermain aman di dua lap terakhir. Dalam kasus apapun, itu dunia yang sama sekali berbeda dengan kesenjangan 30 detik dari race sebelumnya,” lanjut The Doctor.
Kunci perbaikan Rossi adalah serangkaian penyesuaian kecil, sebagai lawan dari modifikasi besar.
“Hal ini memungkinkan kita untuk memotong 2 atau 3/10 dari waktu kita. Sekarang saya bisa membuat ban depan bekerja lebih baik. Saya bisa mengerem dan mendorong lebih keras saat masuk tikungan. Kami masih kehilangan sedikit grip di bagian belakang. Mungkin kita bisa membuat langkah berikutnya ke depan saat tes besok (hari ini, red), karena kami masih perlu lagi 2/10.”
Pada sesi test di Brno hari ini, Rossi rencananya akan kembali menguji coba GP11. Motor yang sudah ditinggalkannya sejak seri Assen lalu.
“Kami memiliki GP11 untuk diuji besok, tapi saya tidak berpikir kita akan menggunakannya begitu banyak. Mungkin hanya beberapa perbandingan pendek untuk menghilangkan semua keraguan.”
Dan akhirnya, ada pembicaraan tentang MotoGP Jepang. Jika sebelum race Rossi terkesan enggan mengungkapkan pendapatnya, usai balap ia sedikit lebih terbuka untuk menentang balapan di Motegi.
“Saya takut untuk balapan di Motegi, dan orang-orang yang bekerja dengan saya merasakan hal yang sama. Saya tidak berpikir itu ide yang baik untuk balapan hanya beberapa kilometer dari reaktor nuklir tanpa jaminan. Saya tidak menelepon studi ARPA untuk mempertanyakan, tetapi radiasi bukanlah masalah utama, reaktor itu berbahaya di seismic area berisiko tinggi. Saya pikir kita bisa balapan di track lain yang lebih jauh, seperti Suzuka.”
Sebelumnya, mantan rekan satu tim Rossi, Jorge Lorenzo, juga sempat menegaskan tidak menolak balapan di Jepang namun setidaknya bukan di Motegi.
No comments:
Post a Comment